Kamis, 16 Mei 2013

tugas akuntansi internasional

Nama : Safira Kamila Kelas : 4EB06 Bab 6 : Pelaporan dan perubahan harga · Definisi Perubahan Harga Suatu perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Unit-unit moneter memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian daya beli. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut sebagai inflasi, sedangkan penurunan harga disebut deflasi. · Jenis Penyesuaian Inflasi Seri statistik yang mengukur perubahan baik dalam harga umum maupun harga spesifik pada umumnya tidak bergerak secara paralel. Setiap jenis perubahan harga memiliki pengaruh yang berbeda terhadap ukuran-ukuran posisi keuangan dan kinerja operasi suatu perusahaan dan ditimbulkan oleh adanya tujuan-tujuan berbeda yang tersembunyi. Akuntansi untuk pengaruh laporan keuangan atas perubahan tingkat harga umum disebut sebagai model daya beli konstan biaya historis. · Penyesuaian Tingkat Harga Umum Jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum (Daya beli) disebut sebagai mata uang konstan biaya historis atau ekuivalen daya beli umum. Jumlah mata uang yang belum disesuaikan sedemikian rupa disebut sebagai jumlah nominal. · Penggunaan Indeks Harga Angka indeks harga digunakan untuk mentranslasikan jumlah uang yang dibayarkan selama periode terdahulu menjadi ekuivalen daya beli pada akhir periode (yaitu daya beli konstan biaya historis). Metode yang digunakan sebagai berikut : GPLC/GPLtd x Jumlah nominaltd = PPEc GPL = Indeks Harga Umum c = Periode Kini td = Tanggal Transaksi PPE = Ekuivalen Daya Beli Umum Perbandingan antara B-10* Meksiko dan GAAP AS B-10 FASB (GAAP AS) Penjualan - Harga Pokok Penjualan GPL - Depresiasi yang dinilai ulang Penjualan - Harga Pokok Penjualan Historis - Depresiasi Historis Laba Kotor - Biaya penjualan, umum, dan administrasi Laba Kotor - Biaya penjualan, umum, dan administrasi Laba Operasi - Beban bunga bersih - Kerugian valuta asing bersih Laba Operasi - Beban bunga bersih - Kerugian valuta asing bersih + Keuntungan atau kerugian Moneter Laba sebelum Pajak - Pajak Laba bersih Laba sebelum pajak - Keuntungan atau kerugian translasi - Pajak Laba bersih *B10 = pernyataan di Meksiko mengenai akuntansi inflasi B-10 konsisten dengan model daya beli konstan harga historis · Sudut Pandang Internasional Terhadap Akuntansi Inflasi AMERIKA SERIKAT Pada tahun 1979, FASB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan berjudul “ Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga”, pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persediaan dan aktiva tetap (sebelum dikurangi dengan depresiasi) yang bernilai lebih dari $125 Juta atau total aktiva leboh dari $1 Miliar (setelah dikurangi dengan akumulasi depresiasi), untuk selama 5 tahun mencoba melakukan pengungkapan daya beli konstan biaya historis dan daya beli konstan kini. Pengungkapan ini lebih bersifat melengkapi dan bukan menggantikan biaya historis sebagai kerangka dasar pengukuran dasar untuk laporan keuangan utama. INGGRIS Accounting Standard Commitee menerbitkan Pernyataan Standar Praktik Akuntansi 16 “Akuntansi Biaya Kini” untuk masa percobaan 3 tahun pada bulan Maret 1980. Meskipun SSAP 16 dibatalkan pada tahun 1988, metodologinya direkomendasikan untuk perusahaan-perusahaan yang secara sukarela melaporkan akun-akun yang disesuaikan terhadap inflasi. · Akuntansi Untuk Inflasi di Luar Negeri Prosedur penyesuaian tingkat harga : 1. Sajikan ulang laporan keuangan seluruh anak perusahaan, baik domestik secara spesifik maupun asing, dan laporan induk perusahaan untuk mencerminkan perubahan dalam harga spesifik 2. Translasikan akun-akun seluruh anak perusahaan di luar negeri ke dalam nilai ekuivalen mata uang domestik dengan menggunakan suatu nilai konstan ( yaitu kurs valuta asing pada tahun dasar atau tahun sekarang) 3. Gunakan indeks harga spesifik yang relevan dengan apa yang dikonsumsi oleh perusahaan dalam menghitung keuntungan atau kerugian moneter. Sudut pandang induk perusahaan memerlukan indeks harga domestik, sudut pandang perusahaan lokal memerlukan indeks harga lokal. Bab7 :Harmonisasi Akuntansi Internasional · Pendahuluan Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan komparabilitas informasi keuangan yang berasal dari berbagai negara. Harmonisasi akuntansi mencakup : 1. Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan) 2. Pengungkapan yang dibuat oleh perusahan publik terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek 3. Standar audit · Penerapan Standar Internasional Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari : a. Perjanjian internasional atau politis b. Kepatuhan secara sukarela c. Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi nasional Penerapan direktif EU yang berkaitan dengan akuntansi berawal dari perjanjian politik internasional. Semakin banyak jumlah perusahaan yang memutuskan bahwa untuk kepentingan terbaik perusahaan untuk menggunakan IFRS meskipun tidak diwajibkan. Banyak negara saat ini telah memperbolehkan perusahaan untuk mendasarkan laporan keuangan mereka pada IFRS dan beberapa negara mengharuskannya. · Organisasi Internasional Utama Yang Mendorong Harmonisasi Akuntansi 1. Badan Standar Akuntansi Internasional ( IASB) 2. Komisi Uni Eropa (EU) 3. Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO) 4. Federasi Internasional Akuntan ( IFAC) 5. Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan , bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan 6. Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi - Tujuan IASB A) Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan dan pelaporan keuangan lainnya untuk membantu para partisipan dalam pasar modal dunia dan pengguna lainnya dalam membuat keputusan ekonomi. B) Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat C) Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan Standar Pelaporan Keuangan Internasional ke arah solusi berkualitas tinggi Bab8 : Analisis Laporan Akuntansi Internasional Analisis keuangan lintas batas mencakup berbagai wilayah yurisdiksi. Sejumlah negara memiliki perbedaan yang sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas pengungkapan, sistem hukum, dan undang-undang, sifat dan ruang lingkup resiko usaha, dan cara untuk menjalankan usaha. Perbedaan ini berarti alat-alat analisis yang sangat efektif di satu wilayah menjadi kurang efektif di wilayah lain. Kerangka Dasar Analisis Usaha Pelapu, Bernard, dan Healy membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis dan penilaian usaha dengan menggunakan data laporan keuangan. Kerangka dasar tersebut terdiri dari empat tahap analisis yaitu: 1) Analisis Strategi Usaha 2) Analisis Akuntansi 3) Analisis Keuangan 4) Analisis Prospektif Analisis Keuangan Internasional Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan lalu, dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas merupakan alat yang penting dalam melakukan analisis keuangan. Analisis Rasio I. Likuiditas 1. Rasio lancar 2. Rasio cepat atau acid test 3. Rasio utang kas kini II. Efisiensi 1. Perputaran Piutang 2. Perputaran Persediaan 3. Perputaran aktiva III. Profitabilitas 1. Margin laba atas penjualan 2. Tingkat imbalan atas aktiva 3. Tingkat imbalan atas ekuitaas saham biasa 4. Laba per saham 5. Rasio pembayaran IV. Coverage 1. Rasio utang terhadap total aktiva 2. Times interest earned 3. Cash debt coverage ratio 4. Nilai buku per saham Analisis Arus Kas Analisis arus kas memberikan masukan mengenai arus kas dan manajemen suatu perusahaan. Laporan arus kas yang sangat mendetail diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS, dan standar akuntansi di sejumlah negara yang jumlahnya makin bertambah. Ukuran-ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat khususnya dalam analisis internasional karena tidak terlalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran-ukuran berbasis laba. Laporan arus kas harus disajikan karena sering kali ditemukan kesulitan untuk menghitung arus kas dari operasi dan ukuran arus kas lainnya dengan menyesuaikan laba berbasis akrual. Analis Prospektif Internasional Analis Prospektif mencakup tahap peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan, para analis membuat ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi, dan analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian, analis mengubah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam banyak keputusan usaha. JURNAL AKUNTANSI INTERNASIONAL Review Jurnal (akuntansi Internasional) April 8, 2013 oleh novian09 1. Identitas Artikel a. Judul : HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL: DARI KEBERAGAMAN MENUJU KESERAGAMAN b. Penulis : Maryono c. Jurnal : Jurnal Ilmiah Kajian Akuntansi Universitas Stikubank d. Volume : 2 e. Tahun : 2010 f. Nomor : 1 g. Halaman : 77-91 2. Pendahuluan a. Motivasi : Standar dan praktek akuntansi di setiap negara merupakan hasil interaksi yang kompleks di antara faktor ekonomi, sejarah, kelembagaan, dan budaya. Secara terperinci Choi dan Meek (2005) menyebutkan delapan faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi. Mengingat bahwa di masing-masing negara kedelapan faktor tersebut tentu saja tidak seragam, maka kedelapan faktor tersebut juga dapat menjadi pendorong perlunya harmonisasi akuntansi. b. Tujuan : Tulisan ini bertujuan untuk mengungkapkan faktor-faktor yang mendorong perlunya harmonisasi terhadap akuntansi, contoh berbandingan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Amerika Serikat dan Standar Akuntansi Internasional yang dikeluarkan oleh International Accounting Standard Board. Dalam tulisan ini juga disajikan tentang perkembangan harmonisasi akuntansi internasional serta hasil-hasil yang telah dicapai sampai dengan saat ini. 3. Tinjauan Pustaka & Hipotesis a. Tinjauan Pustaka : Frederick D.S. Choi dan Gary K. Meek, Penterjemah Edaward Tanujaya, 2005, Akuntansi Internasional, Salemba Empat, Jakarta. Sidney J. Gray, Stephen B. Salter, Lee H. Radebaugh., 2001, Global Accounting and Control : A Managerial Emphasis, John Wiley & Sons, Inc http://www.iaiglobal.org http://www.fasb.org http://www.iasplus.com b. Hipotesis : Keberagaman praktek akuntansi di berbagai negara akan meningkatkan kualitas akuntansi internasional atau tidak. 4. Metode Penelitian a. Pengukuran variabel : - b. Metode analisis : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dimana memberikan gambaran mengenai fenomena yang sesungguhnya terjadi dan menggunakan pendekatan kualitatif. c. Objek : Standar Akuntansi Keuangan Indonesia, Amerika Serikat dan Internasional 5. Hasil analisis : Hasil analisis dari jurnal ini praktek akuntansi semakin seragam di berbagai negara belahan dunia ini tentu saja akan dapat meningkatkan kualitas akuntansi internasional khususnya menyangkut daya banding. 6. Simpulan, Keterbatasan, Implikasi : Ke depan praktek akuntansi semakin seragam di berbagai negara belahan dunia ini tentu saja akan dapat meningkatkan kualitas akuntansi internasional khususnya menyangkut daya banding. Semakin seragam praktek akuntansi berarti kinerja antar perusahaan di berbagai Negara akan dengan mudah diperbandingkan melalui laporan keuangan yang mereka buat. Untuk lebih dapat mengharmoniskan akuntansi internasional maka perlu dibangun komunikasi dari berbagai pihak yang mempunyai kepentingan terhadap akuntansi dari berbagai negara, sehingga dapat mengurangi perbedaan-perbedaan dalam membangun standar maupun praktek akuntansi di masing-masing negara. http://novian09.wordpress.com/2013/04/08/review-jurnal-akuntansi-internasional/ Source : Choi, Frederick D.S, dan Gary K. Meek, Akuntansi Internasional, 2nd ed. Jakarta: Salemba Empat : 2005